~BASAHKAN LIDAHMU~

Sunday, February 19, 2012

~BERSAHABAT SAMPAI KE SYURGA~


Rasulullah صلى الله عليه وسلم sangat memberikan perhatian yang tinggi atas cinta dan persaudaraan. Ketika kaum Muslimin menderita dalam perang Uhud, meski sempat memenangkan perang sebelumnya, pasukan Muslimin kehilangan 70 prajuritnya. Di antaranya adalah 'paman' sekaligus saudara sesusu Rasulullah صلى الله عليه وسلم Di samping korban luka parah lainnya, kekalahan tersebut disebabkan oleh ketidakpatuhan mereka terhadap perintah صلى الله عليه وسلم. Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang kala itu berusia 57 tahun, menderita luka di bahagian paha dan kepalanya. Semuanya merasakan kepedihan dan keletihan yang sangat serta luka yang dalam.

Dan dalam kondisi yang sulit, kaum Muslimin harus menggali pekuburan untuk memakamkan syuhada yang gugur. Rasulullah صلى الله عليه وسلم memerintahkan para sahabat agar menguburkan dua syuhada dalam satu liang. Mereka melakukannya meski sangat lelah dan mengalami luka yang mendalam sebab kehilangan 70 saudara mereka yang syahid.

Ketika proses pemakaman sedang berlangsung, sahabat dikejutkan oleh instruksi Rasulullah صلى الله عليه وسلم agar mereka menghentikan pemakaman. "Mengapa harus dihentikan wahai Rasulullah s.a.w.? Kami hendak meneyelesaikannya. Kami sangat letih dan kami hendak beristirahat dirumah," protes sahabat.

"Carilah Amr bin Jamu dan Abdullah Bin Harram di antara sahabat yang gugur," perintah Rasulullah صلى الله عليه وسلم

"Mengapa ya Rasulullah صلى الله عليه وسلم?"

Rasulullah s.a.w menjawab, " kebumikan mereka berdua dalam satu liang. mereka adalah dua sahabat yang saling mencintai selama di dunia"

Shalawat dan salam atasmu wahai Rasulullahصلى الله عليه وسلم. Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang memahami betul bahawa jiwa yang telah saling kenal, dan hati yang telah lebur dalam taat dan cinta kepada Allah, tidak dapat dipisahkan meski oleh sebuah kematian. Kelak dua sahabat yang saling mencinta tersebut akan dibangkitkan bersama dari liang yang sama.

                                                                             ~~~~~~~~~~~~~~

Di masa kekhalifahan Umar bin Khattab, ia bermaksud mencari tahu rasa persaudaraan dan cinta di hati para sahabat. Karana, Umar sangat ingin melihat benih yang telah ditanamkan Rasulullah صلى الله عليه وسلم berbuah, di mana sahabat masih seperti yang dulu sewaktu beliau masih hidup di antara mereka.

Awalnya Umar memberikan 1000 dirham kepada pelayannya dan ia berkata," Datangilah Abu Ubaidah bin Jarrah, dan katakan kepadanya, 'Amiirul Mu'miniin memberikan wang ini kepadamu, maka gunakanlah sesukamu'. Lalu Umar berkata kepada pelayannya, 'Tunggulaha sebentar dan lihat apa yang dilakukannya" lanjut Umar.

Pelayan Umar kemudian melaksanakan perintahnya. Nampaklah Abu Ubaidah membagikan seluruh wang tersebut. 50 dirham ia sedekahkan untuk kepentingan ini, 100 dirham untuk mereka, lalu, ia bersedekah di sini dan di sana hingga tidak ada yang tersisia.

Pelayan tadi kembali kepada Amiirul Mu'miniin dan mengisahkan kejadian yang dilihat langsung olehnya. Dan Umar kembali berkata, "Ambilah wang ini dan berikan kepada Mu'adz bin Jabal". Pelayan tersebut kemudian pergi untuk mengantarkan wang yang diberikan Umar. Mu'adz pun melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh Abu Ubaidah.

Selanjutnya giliran Sa'ad Abi Waqqash. Ia juga mendermakan seluruh wang yang diberikan sama seperti yang dilakukan Abu Ubaidah dan Mu'adz. Umar lantas tertawa dan berkata, "Alhamdulillah, masih ada persaudaraan di antara mereka", komentarnya.
 

~ Tidak ada yang perlu dikhuatirkan ketika hati umat masih menyatu dalam cinta dan persaudaraan atas nama Allah.~


                                                                        ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Tahukah anda perbedaan antara generasi kita dan generasi sahabat? Mereka mendengarkan ayat dan hadith untuk diamalkan!

"Orang-orang beriman itu sungguh bersaudara" (QS. AlHujurat-10)

Sedang kita, sering mengangguki firman Allah, namun hanya sebatas penganggukan yang pasif. Akankah kita mendebat Allah s.w.t. tentang persaudaraan ini? Sementara Tuhan telah menegaskan setegas-tegasnya. "Kalian adalah bersaudara"

Di petik daripada buku: Ghayyir Nafsaka! (Ubahlah Dirimu!)- Amru Khalid

No comments: